naskah ceramah dan khutbah agama islam



ISLAM RAHMAT DUNIA
Di dalam AlQur’an surat Al-Anbiya 107, Allah SWT berfirman: “Wa maa arsalnaka illa rahmatanlil’aalamin”. Yang kurang lebih berarti “Tidaklah Kami turunkan engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta”. Ayat tersebut menjelaskan maksud Allah SWT menurunkan rasulNya, Muhammad SAW, yaitu untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Alam semesta dapat didefinisikan sebagai jagat raya yang didalamya termasuk manusia, tumbuhan, hewan, makhluk hidup lainnya, serta makhluk tidak hidup. Rahmat pada umumnya mengandung pengertian kasih sayang, keadilan, dan kesejahteraan. Dengan demikian tujuan Islam adalah identik dengan tujuan pembawanya, Muhammad SAW, yaitu membawa  ajaran kasih sayang, keadilan, dan kesejahteraan bagi alam semesta.

Rahmatan lil alamin bukanlah sekedar motto Islam, tapi merupakan tujuan dari Islam itu sendiri. Sesuai dengan tujuan tersebut, maka sudah sewajarnya apabila Islam menjadi pelopor bagi pengelolaan alam dan lingkungan sebagai manifestasi dari rasa kasih bagi alam semesta tersebut. Selain melarang membuat kerusakan di muka bumi, Islam juga mempunyai kewajiban untuk menjaga lingkungan yang bersih, karena kebersihan merupakan bagian hidup masyarakat Islam seperti diutarakan oleh nabi Muhammad SAW dengan hadistnya yang berbunyi: “Kebersihan merupakan bagian dari iman”. Nabi Muhammad SAW juga melarang manusia untuk membuang air seni ke dalam sumber mata air, jalanan, di tempat teduh, dan di dalam liang (tempat hidup) binatang. Larangan tersebut dapat dimanifestasikan lebih lanjut sebagai larangan untuk membuang sampah atau produk-produk berbahaya ke dalam lingkungan yang kemungkinan besar akan merusak atau menurunkan mutu lingkungan tersebut. Islam mengajak manusia untuk secara aktif menjaga lingkungan tersebut, misalnya dengan membuang sampah pada tempatnya. Hal ini sesuai dengan filsafah Islam yang umumnya bersifat lebih suka mencegah (preventive) perbuatan atau kejadian yang buruk ketimbang mengobati (curative) kejadian atau perbuatan buruk yang telah terjadi. Namun, Islam juga tidak berpangku tangan apabila telah terjadi suatu kejadian buruk atau kejahatan seperti misalnya tertuang dalam hukum agama (syar’i) yang mengatur hukuman bagi pelanggar aturan.
Bidang-bidang yang perlu di kembangkan untuk mencapai tujuan rahmatan lil alamin antara lain:

1.      Pendidikan lingkungan
pendidikan lingkungan yang diajarkan secara Islami merupakan sarana penting bagi muslim untuk mengenal dan menyadari lingkungan hidup mereka secara baik dan benar sehingga mampu berperan secara sadar dan aktif dalam pengelolaan dan pembinaan lingkungan.
2. Media massa Islam
peran media massa Islam tidaklah kurang penting dari pendidikan bahkan merupakan partner yang cukup relevan untuk menunjang pendidikan lingkungan tersebut. Media massa Islami harus diisi pula dengan pendidikan lingkungan, terutama untuk anak-anak dan generasi muda sehingga mereka menyadari hubungan agama dengan lingkungan dan arti penting hubungan tersebut demi kesejahteraan dan kesehatan manusia dan lingkungan. Program interaktif mengenai lingkungan perlu diciptakan guna menambah wawasan dan juga ketrampilan anak-anak dan generasi muda tersebut. Untuk kalangan dewasa, media massa perlu juga menyisipkan pendidikan mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan dan juga pengetahuan mengenai pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) yang sesuai dengan nafas Islam.

3. Kebijakan dan penegakan hukum lingkungan secara Islami
Agama Islam menegaskan bahwa setiap individu akan dimintai pertanggung jawaban pada hari pembalasan atas segala prilakunya di muka bumi, termasuk didalamnya adalah bagaimana individu tersebut berbuat terhadap alam, lingkungan, dan makhluk hidup lainnya.
Penutup
                Sebagai agama yang rahmatan lil alamin, Islam meletakkan pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan sebagai bagian integral dari proses ibadah dari penganutnya. Kewajiban setiap muslim dalam menjaga lingkungan yang baik telah termaktub di dalam AlQur’an dan juga diberikan contohnya dalam beberapa hadis nabi, termasuk ganjaran atau hukuman bagi yang tidak mengindahkan kewajiban tersebut.

Merosotnya citra Islam disegala bidang termasuk bidang lingkungan banyak diakibatkan oleh tidak dilaksanakannya kewajiban agama tersebut oleh sebagian besar pemeluknya. Sebagian besar pemeluk agama Islam masih menganggap bahwa kewajiban mereka lebih bersifat ritual ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan pergi haji tanpa melihat fungsi dan manfaat lebih jauh dari ritual tersebut. Apabila dikaji lebih lanjut, shalat selain merupakan sarana berbakti kepada Allah SWT juga dimaksudkan agar mencegah pelaku shalat tersebut dari perbuatan keji dan mungkar termasuk membuat kerusakan dan pencemaran. Ibadah puasa diharapkan menjadi sarana bagi pelaku puasa tersebut untuk bersifat sabar, sederhana, dan tidak berfoya-foya. Dengan sifat tersebut, diharapkan mereka mampu mengekang diri mereka dari eksploitasi lingkungan yang berlebihan. Zakat dan sedekah diharapkan mampu membuat sipelaku menjadi orang yang pemurah dan sekaligus memberikan perhatian terhadap lingkungan sekitar. Zakat dan sedekah seharusnya tidak dilakukan hanya untuk terlepas dari kewajiban untuk memenuhinya tetapi seharusnya disadari bahwa zakat dan sedekah tersebut harus memenuhi fungsinya sehingga harus dimonitor dan dikelola dengan baik demi kesejahteraan bersama. Selanjutnya pergi haji dapat juga dijadikan sarana untuk mempelajari lingkungan yang mungkin sangat berbeda dengan lingkungan asal pelaku haji tersebut. Selain itu penelusuran sejarah nabi Ibrahim yang merupakan bagian dari pelaksanaan haji tersebut juga dapat dijadikan pelajaran bagaimana pentingnya sumber daya alam (misalnya air) bagi manusia. Pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam tersebut merupakan kewajiban bagi setiap individu muslim. Dengan menumbuh semangatkan kesadaran tersebut, insya Allah cita-cita Islam sebagai sebagai agama yang rahmatan lil alamin dapat terwujud.

2 Responses to "naskah ceramah dan khutbah agama islam"

Contact Form

Name

Email *

Message *